Perkembangan Pengetahuan
Salah satu ciri khas manusia adalah sifatnya yang selalu
ingin tahu tentang peristiwa – peristiwa yang terjadi di alam sekelilingnya.
Keinginan tadi dapat bersifat sederhana, yaitu ingin tahu tentang “Apa” (
Ontology), baik namanya, kelompoknya maupun sifat – sifatnya. Tetapi
keingintatahuan tadi dapat juga bersifat kompleks, yaitu bila ingin
mengetahui “ Bagaimana ” peristiwa tersebut terjadi (
Epistemiologi) ; “ Untuk apa ” (Aksiologi) peristiwa tersebut
kita pelajari. Ketiga landasan baik landasan ontology, epistemiologi dan
aksiologi merupakan ciri spesifik dalam penyusunan pengetahuan. Bila usaha
keingintahuan tadi berhasil, maka diperoleh apa yang kita katakana sebagai
ketahuan atau pengetahuan (knowledge).
Pengetahuan di kumpulkan dengan tujuanuntuk menjawab
permasalahan kehidupan sehari-hari di hadapi manusia dan untuk digunakan
menawarkan berbagai kehidupan kepadanya. Pengetahuan ilmiah alias ilmu dapat
di ibaratkan sebagai alat bagi manusia memecahkan berbagai masalah atau
persoalan yang dihadapinya. Pemecahan tersebut pada dasarnya adalah dengan
meramalkan dan mengontrol gejala alam.
Jadi
fungsi pengetahuan (aksiologi) dapat dirumuskan sebagai berikut:
- Menerangkan
gejala alam
- Meramalkan
kejadian
- Mengontrol
keadaan alam
Perkembangan pengetahuan di kelompokan atas 4 zaman. Masing-masing adalah
1.
zaman Purba (Masa Pra-sejarah dan Masa sejarah)
2.
Zaman Penyelidikan
3.
Zaman Pertengahan
4.
Zaman Modern
1.Zaman Purba
a.Pra sejarah
Zaman ini di tandai dengan pengetahuan apa dan bagaimana (know
how), yang diperoleh manusia melalui :
· Kemampuan
mengamati
· Kemampuan
membeda-bedakan
· Kemampuan
memilih
Kemampuan melakukan percobaan berdasarkan prinsip trial and erro
Kemampuan atau keterampilan untuk dapat melakukan sesuatu hal “ Know of
doing thing” dikenal dengan teknologi. Saat ini teknologi di artikan
“ Know of doing thing better and professionally” artinya melakukan
sesuatu hal yang menjadikan lebih baik dan dilakukan secara profesional.
b. Masa Sejarah
(15.000 – 600 tahun sebelum masehi)
Manusia memiliki kemampuan membaca, menulis dan berhitung. Ciri
kemampuan masa kini antara lain adalah :
· Fungsi kontrol
dan pengendalian alam ---> pertanian, peternakan, perburuan yang
efektif.
· Fungsi
imajinasi sebagai realisasi daya kreasi manusia ---> pembuatan patung
danperhiasan dengannilai artistik.
· Sikap mental
dan penalaran yang reseptif dan empiris. Fakta-fakta hanya di olah sekedarnya.
Yang mungkin dilakukan tanpa suatu tujuan yang sudah tertentu.
Ciri –ciri
zaman ini adalah :
· Knowhow dalam
kehidupan sehari-hari di dasarkan pengalaman
· Pengetahuan
yang diperoleh di terima sebagai fakta dengan sikap menerima apa adanya.
Penjelasannya masih dihubungkan dengan kekuatan magis
· Kemampuan
mengembangkan huruf abjad, dan sistem bilangan, memungkinkan saat itu kemampuan
abstraksi.
· Hasil abstraksi
ini kemudian dikembangkan dalam kegiatan menulis, berhitung, mnyusun kalender,
yang merupakan kemampuan sintesa dari hasil abstraksi.
· Kemampuan
melakukan ramalan atas dasar peristiwa sebelumnya.
c. Zaman
penalaran; 600 SM dan 200 M (Yunani)
Tool studies adalah mata pelajaran mengenai alat. Mata pelajaran yang
mengajarkan alat bagi pelajaran lainnya. Logika membicarakan teknik-teknik
untuk memperoleh kesimpulan dari suatu perangkat bahan, fakta-fakta dan
informasi. Dalam logika juga ada alat lain yang disebut metodologi. Metodologi
adalah ilmu pengetahuan tentang metode dan khususnya metode ilmiah. Hal yang
dibicarakan dalam metodologi adalah hal-hal yang bersifat observasi, hipotesa,
hukum, teori, susunan eksperiman dan sebagainya. Osborne R dan van loon B
(1996) menyatakan bahwa metodologi adalah sekumpulan metode.
Inquring mind
(selalu menyelidiki) ---> De Omnibus Dubitandum (meragukan sesuatu)
adalah ciri dari penalaran saat ini
Thales
: Filsafat alam Kosmologi (mempertanyakan asal mula, sifat dasar
(640-546 SM) dan struktur komposisi dari alam semesta )
Pythagoras
: (Filsafat matematika)→ Metafisika
Scorates
: Metode dialektis atau elenchus. Metode ini terwujud ke dalam suatu bentuk
tanya jawab atau dialog sebagai upaya untuk meraih kebenaran
danpengetahuan
Plato
: Seluruh filsafat plato bertumpu pada ajarannya tentang
ide.segala sesuatu yang ada dapat di kenal lewat panca indera, pohon, bungs,
hewan dan lain-lain akan mati dan berubah,tetapi ide pohon bunga, hewan tidak
pernah berubah.ide bukan sekedar gagasan subyektif dalam pemikiran
manusia.keberadaan ide tergantung pada daya pikir manusia,bersifat
obyektif,mandiri, sempurna,abadi dan tidak pernah berubah.persoalannya adalah
alam panca indera manusia senantiasa berada dalam perubahan,tidak tetap,tidak
sempurna,tidak abadi,majemuk dan puspa ragam. Tujuan hidup manusia ialah
kehidupan yang senang dan bahagia. Tiga gelombang pemikiran plato dalam
bernegara yakni “The first wave” (laki-laki dan wanita sama), “The
second wave”(hilangkan perkawinan dan keluarga), “The third wave”
(filsuf pantas jadi raja yang arif dan bijak sana).
Aristoteles
: Aristoteles adalah pelopor utama logika deduktif yang menitik beratkan pada
rasionalitas. Esensi logika Aristoteles menurut perkembangannya yakni logika
hubungan (silogisme), prinsip kausalitas ilmu-ilmu alam (natural sciences),
logika efisiensi dalam teknologi, Serta logika ekonomi di dalam industri.
Ciri – ciri zaman ini :
- Orang
memiliki kebebasan untuk mengungkapkan ide atau pendapat
- Masyarakat
tidak lagi mempercayai mitologi, yang dianggap sebagai sesuatu bentuk
pseudi-rstional
- Masyarakat
tidak dapat menerima pada sikap menerima begitu saja, melainkan
menumbuhkan sikap yang senang menyelidiki sesuatu secara kritis.
2. Zaman Pertengahan
Zaman pertengahan atau Middle age adalah abad dengan ditandainya tampilnya
theolog di lapangan ilmu pengetahuan. Para ilmuan pada masa ini hampir terkait
dengan aktivitas keagmaan . Karena itu muncul semboyan “ Ancilla Theologia ”
artinya kegiatan ilmiah di arahkan untuk mendukung kebenaran agama.
3. Zaman Renaissance (14 – 17 M)
Zaman ini
dirtandai dengan era kebangkitan kembali pemikiran yang bebas dari dogma –
dogma agama. Renaissance adalah zaman peralihan ketika kebudayaan abad tengah
mulai berubah menjadi suatu kebudayaan modern manusia kemabali merindukan
pemikiran yang bebas seperti zaman yunani kuno
4. Zaman Modern (17 – 19 M)
Tokoh yang
dikenal sebagai bapak filsafat modern adalah Ree Descartes (1598 -1650). Ia
telah mewariskan suatu metodeberfikir yang menjadi landasan berpikir dalam ilmu
pengetahuan modern yakni :
·
Tidak menerima
apapun sebagai hal yang benar, kecuali kalau diyakini sendiri bahwa itu memang
benar.
·
Memilah – milah
masalah menjadi bagian-bagian terkecil untuk mempermudah penyelesaian.
·
Berpikir runtut
dari hal yang sederhana sampai ke hal yang rumit.
·
Perincian yang
lengkap dan pemeriksaan menyeluruh.
Berpikir adalah kegiatan mental yang menghasilkan pengetahuan. Prosedur dalam
mendapatkan pengetahuan mengikuti alur berpikir yang di kenal sebagai metode
ilmiah.
Metode ilmiah adalah prosedur untuk mendapatkan pengetahuan yang disebut ilmu.
Metode adalah suatu prosedur atau cara mengetahui sesuatu yang mempunyai
langkah – langkah yang sistematik.
Metode Ilmiah --->
Ilmu
Ciri ilmu :
- Rasional
teruji
- Deduktif
dan induktif
- Social and
behavioral sciences = natural science (ilmu alam)
- Metodologi
merupakan suatu pengkajian dalam mempelajari peraturan dalam metode
ilmiah.
- Subyektif
- Beri makna
pada obyek
- Diskriptif
dan ruang lingkup terbatas
- Obyektif
- Memahami,
menjelaskan, meramalkan dan mengendalikan .
Ontologi (apa), Epistemilogi (bagaimana) dan Aksiologi (untuk apa) pengetahuan tersebut disusun
5. Zaman Kontemporer/ Modern (abad 20 dan seterusnya
Penerapan ilmu
pengetahuan disebut teknologi. Setiap unsur ilmu pengetahuan baik ilmu eksakta
maupun ilmu sosial masing-masing mempunyai teknologi sendiri. Para ahli
mendefinisikan sebagai berikut :
“ tehnology is the knowhow of doing
things ; better, professionally...
High quality service or scientific
based on high quality services”
Dari definisi ini dapat diartikan bahwa
teknologi adalah kemampuan untuk melakukan untuk melakukan sesuatu yang lebih
baik dan tentunya didasarkanpada hasil penelitian (riset dan evaluasi).
Perpaduan ilmu pengetahuan dan teknologi dikenal dengan sebutan IPTEK. Perpaduan
ilmu pengetahuan, Teknologi dan seni dikenal dengan sebutan IPTEKNI.
makasih infonya :D
BalasHapussama sama, terima kasih sudah berkunjung
HapusIzin share
BalasHapussilahkan., terima kasih sudah berkunjung
Hapusthx sob :)
BalasHapus