Kotak Kampus
Dengan masuknya berbagai macam kepentingan politik yang bersifat pragmatis sesaat membuat birokrasi kampus terkotak-kotak dari sisi kepentingan yang mereka bawa. Akademisi yang seharusnya memberikan pedoman terhadap kehidupan intelektual yang baik malah menjadi seperti provokator dengan menjadikan mahasiswa bahan adu domba di luar dunia kampus.
Dengan praktek-praktek adu domba dalam dunia kampus menjadikan mahasiswa terpecah belah atau terkotak-kotak. Akibatnya tugas utama sebagai mahasiswa sesuai tridharma perguruan tinggi menjadi terabaikan. Proses perkuliahan bukan lagi menjadi hal yang mengasikkan bagi para akademisi maupun mahasiswa karena besarnya iming-iming dari kepentingan dari dunia di luar kampus tersebut.
Proses penelitian dilakukan dengan berbagai macam kepentingan sponsor yang masuk di dalamnya, sedangkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat terabaikan dengan pengabdian kepada kepentingan lain serta kepada kepentingan sponsor.
Mahasiswa sebagai kader penerus bangsa bahkan menjadi tersisih dari dunia kampus itu sendiri karena mahasiswa bukan lagi menjadi “pemain” utama dalam kehidupan kampus tetapi malah menjadi pesuruh dari kepentingan di luar kampus.
Dunia kampus saat ini menjadi wilayah yang cukup rentan terhadap berbagai kepentingan baik itu dari penguasa maupun para politikus yang hanya menjadikan mahasiswa sebagai lahan atau jembatan mereka menuju kekuasaan yang diinginkan.
Mahasiswa dengan berbagai macam kepentingan yang masuk kedalam dunia kampus, dengan keilmuannya harus mampu memfilter kepentingan – kepentingan tersebut menjadi sesuatu yang berguna bagi kehidupan kampus.
Politik praktis menjadi wahana nyata bagi kehidupan mahasiswa. Berbagai macam lembaga politik menjadikan kampus sebagai pasar politik bagi mereka yang lebih banyak hanya untuk kepentingan sesaat.
Birokrasi kampus yang seharusnya menjadi rekan atau kawan mahasiswa terkadang juga terbungkus dengan kepentingan sesaat yang akhirnya hanya menjadi duri dalam daging dari dunia kampus itu sendiri dengan menjadi agen-agen politik kepentingan di luar kampus.
Hal-hal yang demikian sesungguhnya harus menjadi perhatian bagi kita. Melihat sudah semakin parahnya penyakit yang ada dalam dunia kampus, dengan hal tersebut kita juga dapat menjadikannya sebagai pelajaran dalam menjalani kehidupan sebagai mahasiswa.
Hal-hal di atas tentu tidak akan terjadi, ketika mahasiswa mampu mengaktualisasikan dirinya dengan kegiatan-kegiatan yang berbau akademis maupun pengabdian terhadap masyarakat dengan menggunakan wadah baik itu lembaga intra kampus maupun ekstra kampus.
Dalam proses aktualisasi diri tersebut tentunya mahasiswa harus punya prinsip dalam hal ini adalah idealisme dalam menghadapi segala macam pengaruh kepentingan
Komentar
Posting Komentar