Tiket Mahasiswa

Hasil bersih bersih kamar, dapat dua bendera dengan dua kisah masa mahasiswa.

Bendera dengan warna dominan hijau dan hitam, bendera lembaga ekstra kampus terbesar katanya. Bendera ini saya ambil sebagai oleh oleh selain bawa pulang buku  dan ilmu, dari kegiatan yang katanya disebut Intermediate Training alias latihan kader tingkat II di salah satu cabang tepatnya Cabang Manado.

Perjalanan mahasiwa ke kegiatan kemahasiswaan layaknya perjalanan seorang backpacker ke destinasi impiannya, begitupun perjalanan ke kegiatan training tersebut.

Berbekal info dan tentunya proposal , modal nekat dan semangat, semangat yang selalu didengungkan para kader hijau hitam, semangat "YAKUSA" , tapi ini bukan semangat mafia jepang, tetapi semangat "YAkin Usaha SAmpai".

Semangat tersebut menjadi modal, yang penting sampai dulu, pulangnya nanti diatur kemudian. Itulah semangat yang mungkin hampir menjadi prinsip umum hampir semua mahasiswa. Semoga bukan hanya saya. Haha

Bendera satunya adalah bendera dari lembaga ekstra kampus " Ikatan Senat Mahasiswa Hukum Indonesia". Ini juga semacam oleh oleh hasil kongres ISMAHI di kota samarinda tahun 2006.

setelah selesai bergelut dengan yang namanya demokrasi ala kampus dalam pemilihan ketua/wakil ketua senat mahasiswa atau di kampus saya disebut Badan Eksekutif Mahasiswa , kami berkesempatan mengikuti kongres tersebut sebagai pemenang dari hasil demokrasi ala kampus.

Kisah dari bendera itu bukan hanya kisah pada kongres yang serubdan menegangkan, tapi juga kisah setelah kongres.

Politik kampus juga tak bisa dianggap remeh, belajar berpolitik, belajar berorganisasi memang pada masa mahasiwalah tempatnya. Di masa mahasiswalah tiketmu untuk belajar hal tersebut.

Kembali dari kongres ISMAHI, saya merasakan apa yang disebut di "Kudeta" , kata ini mungkin yang dipakai oleh yang sedang memerintah namun diturunkan dari kuasanya. Tapi kata ini tak mungkin dipakai oleh mereka yang melakukannya, mungkin mereka sebut dengan kata lain yang dapat di legalkan.

Yah, hanya di masa mahasiswa hal tersebut dapat kita pelajari.

Dinamika politik intra kampus juga hampir sama dengan dinamika di lembaga ekstra kampus bercorak hijau hitam.

Setelah pulang dari Latihan Kader II, dipercaya sebagai peserta dalam Konferensi Cabang, walaupun bukan peserta penuh, tapi penuh kejutan dan penuh harapan serta penuh kecemasan. Haha

Dinamika yang sampai saat ini sepertinya masih sering juga terjadi. Dualisme. Dinamika dualisme yang sebenarnya tak perlu terjadi jika pada zaman itu sudah ada kalimat  "Siap Kalah, Siap Menang" .

Semua dinamika itu terjadi karena ada yang tak siap kalah dan di sisi lain juga mungkin tak siap menang.

Tulisan ini hanya mencoba menceritakan kisah kembali yang di zaman itu media sosial belum seperti saat ini. Menarik membayangkan dikala itu media sosial sudah seperti sekarang.

Dinamika di intra kampus akhirnya berhenti hanya sampai 3 bulan masa pemerintahan dan dilanjutkan oleh pelaksana tugas yang dipilih oleh "DPR"nya Mahasiswa.

Berbeda dengan dinamika di ekstra kampus, kami yang merasa berhak untuk melanjutkan roda organisasi dan terus berlajut dengan misi utama pengkaderan akhirnya terus bergerak dengan brand yang kami sebut " HMI Cabang Kendari Perjuangan".

Mahasiswa adalah tiket mu untuk mempelajari banyak hal.

Belakang kantor, meja warkop. September 2015