Hari Buku
Tidak banyak yang tahu jika Tanggal 23 april merupakan Hari Buku Sedunia, sama juga seperti saya, sampai saya menulis tulisan ini, sebelumnya saya tidak tahu jika tanggal tersebut adalah Hari Buku Sedunia. Tanggal 23 April dipilih sebagai tanggal simbolik untuk dunia sastra karena pada tanggal yang sama tahun 1616, Cervantes, Shakespeare dan Inca Garcilaso de la Vega semuanya meninggal dunia. Tanggal 23 April juga merupakan tanggal lahir dan meninggalnya penulis terkemuka lainnya seperti Maurice Druon, K. Laxness, Vladimir Nabokov, Josep Pla dan Manuel Meijia Vallejo.
Unesco melakukan Pemilihan tanggal tersebut, guna Mendorong kepada setiap orang untuk menemukan kesenangan dalam membaca, dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada pengarang-pengarang besar yang telah memberikan kontribusi terhadap kemajuan sosial dan kultural manusia. Oleh karena itu, terpilihlah tanggal 23 April sebagai Hari Buku Dunia.
Namun, dari ketidaktahuan saya seperti juga ketidaktahuan orang banyak terhadap hari buku tersebut, bisa dipahami jika kita melihat tiap tanggal tersebut tidak ada perayaan yang meriah dilakukan di Negeri ini seperti hari-hari peringatan lain. Walaupun memperingatinya hanyalah sebagai bentuk formalitas, namun dengan perayaan dan antusiasme tinggi, hal tersebut bisa menjadi bentuk promosi dan mendorong orang untuk mengetahui perayaan Hari Buku, agar cita ataupun tujuan dari perayaan tersebut bisa tercapai.
Hari Buku tidak terlepas dari buku itu sendiri tentunya, ada berbagai sumber yang menguak sejarah tentang buku. Buku pertama disebutkan lahir di Mesir pada tahun 2400-an SM setelah orang Mesir menciptakan kertas papirus. Kertas papirus yang berisi tulisan ini digulung dan gulungan tersebut merupakan bentuk buku yang pertama. Ada pula yang mengatakan buku sudah ada sejak zaman Sang Budha di Kamboja karena pada saat itu Sang Budha menuliskan wahyunya di atas daun dan kemudian membacanya berulang-ulang. Berabad-abad kemudian di Cina, para cendekiawan menuliskan ilmu-ilmunya di atas lidi yang diikatkan menjadi satu. Hal tersebut memengaruhi sistem penulisan di Cina di mana huruf-huruf Cina dituliskan secara vertikal yaitu dari atas ke bawah.
Buku yang terbuat dari kertas baru ada setelah Cina berhasil menciptakan kertas pada tahun 200-an SM dari bahan dasar bambu di ditemukan oleh Tsai Lun. Kertas membawa banyak perubahan pada dunia. Pedagang muslim membawa teknologi penciptaan kertas dari Cina ke Eropa pada awal abad 11 Masehi. Disinilah industri kertas bertambah maju. Apalagi dengan diciptakannya mesin cetak oleh Gutenberg perkembangan dan penyebaran buku mengalami revolusi. Kertas yang ringan dan dapat bertahan lama dikumpulkan menjadi satu dan terciptalah buku.
Dengan semakin berkembangnya teknologi jaman sekarang, yang biasa kita sebut dengan dunia digital, buku sepertinya sudah tergerus oleh keberadaan Internet. Generasi sekarang lebih memilih Internet ketimbang buku dalam mencari Ilmu. Bahkan sayapun karena pengaruh “ongkos” buku yang mahal dab untuk ngirit terpaksa membaca e-book hasil download dari berbagai situs jika ada buku yang ingin sekali saya baca namun terkendala oleh ongkos, internetlah salah satu solusi terbaik. Walaupun begitu buku tetap yang utama, karena ada sensasi yang lebih didapat jika membaca lewat buku.
Kita juga sering mendengar pepatah :
“Orang yang mau meminjamkan bukunya pada orang lain adalah orang yang bodoh. Dan orang yang mengembalikan buku yang dia pinjam, lebih bodoh lagi”
jangan terpengaruh pepatah, lebih baik jika ingin pinjamkan buku, ya pinjamkan karena tentunya bisa berguna buat orang. Dan yang pinjam sudah dibantu jangan lupa kembalikan., jika yang pinjam dan mengembalikan itu bodoh, berarti yang pintar yang mana ? Yang Pintar yang membaca buku., (ga nyambung) .,
Buku juga tentunya terkait erat dengan budaya membaca, kan rugi juga jika beli buku hanya untuk disimpak di rak buku. Buang uang tapi tidak ada manfaat yang didapat namanya. Maka dengan Peringatan Hari Buku tentunya muaranya adalah membudayakan budaya Baca.,
Selamat Hari Buku Sedunia!
Komentar
Posting Komentar