Sejarah Fiorentina (Bagian 1); Awal Berdiri dan Revolusi Sepakbola Italia

Luigi Ridolfi, seorang aristokrat dari kerajaan lama Tuscany, jatuh cinta kepada sepakbola selama masa perantauannya menimba ilmu di Inggris. Pada usia 31 tahun, Ridolfi pun bersumpah memajukan sepakbola Firenze.

Caranya menyatukan dua klub lokal Firenze, Palestra Gimnastica Libertas dan Club Sportivo Firenze, menjadi satu klub yang kuat yang punya daya saing di pentas nasional. Saat itu liga nasional memang mulai bergulir.

Pada 19 Agustus 1926 lahirlah Fiorentina. Dan dengan modal fantisme para penggemarnya semisal Ridolfi tadi, lima tahun kemudian mereka sudah bisa berkiprah di arena Serie A.

Sayang, Fiorentina terdegradasi ke Serie B pada musim 1938/1939. Tapi setahun kemudian langsung kembali ke Serie A. Bahkan, ketika perang mulai memporak-porandakan Eropa, I Viola malah memenangi Coppa Italia 1939/1940 setelah mengalahkan AC Milan, Lazio, Juventus dan Genoa.

Sukses itu tak hanya membuat Fiorentina masuk sejarah. Tim asuhan Beppe Galluzzi ini juga dianggap telah membuat revolusi dalam permainan sepakbola Italia.

Fiorentina, bersama Genoa, memang tim pertama yang berani meninggalkan pola 2-3-5. Padahal saat itu semua klub italia memakai pola permainan yang disebut "Metoda" tersebut.

Galluzzi justru menerapkan pola baru "WM" yang saat itu baru dikembangkan oleh pelatih Herbert Chapman di Arsenal (Inggris). Dengan pola baru yang disebut orang Italia "Sistema" itu, Galluzzi berharap membawa Fiorentina menuai sukses di kompetisi Serie A.

Tapi Perang Dunia II lebih dulu datang, Liga Serie A terhenti. Bahkan, Stadion Comunale Giovanni Berta (sebelum berubah nama menjadi Artemio Franchi) porak-poranda dihantam bom pasukan sekutu.

*Dari berbagai sumber*

Komentar

Postingan Populer